sainsdata.pens.ac.id – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan penetrasi Kecerdasan Artifisial (KA) di berbagai bidang, kemampuan dalam Koding dan KA menjadi keterampilan esensial yang sudah semestinya ditanamkan sejak jenjang pendidikan dasar, sebagaimana telah diterapkan di negara-negara maju seperti Singapura, China, dan India. Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah meluncurkan program unggulan bertajuk Pelatihan Koding dan KA yang sejalan dengan salah satu asta cita Presiden RI, yakni memperkuat kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia.

Tahun ini, PENS mendapat kepercayaan sebagai penyelenggara pelatihan Koding dan KA bagi 62 guru SD negeri dan swasta se-Kota Surabaya, yang terbagi dalam dua gelombang. Dua Dosen pengajar Program Studi Sains Data Terapan (SDT), yakni Tri Hadiah Muliawati, S.ST., M.Kom. dan Renovita Edelani, S.ST., M.Tr.Kom., merupakan fasilitator nasional yang bertanggung jawab untuk mendampingi peserta selama masa pelatihan. Pelatihan yang berlangsung selama kurang lebih 3.5 bulan ini dibagi ke dalam tiga fase, yaitu In-1, On, dan In-2.

Fase In-1, yang telah terlaksana pada 7–11 dan 14–18 Juli 2025, di lab. Laboratorium Rekayasa Data (SAW-07.07) Prodi Sains Data Terapan PENS, bertujuan membekali peserta dengan kemampuan dasar yang perlu diketahui guru terkait Koding dan KA. Fase On, yang berlangsung selama 3 bulan, merupakan tahap terpanjang dalam pelatihan. Fase ini memberikan kesempatan pada guru untuk kembali ke satuan pendidikan masing-masing dan mengimplementasikan hal-hal yang dipelajari pada Fase In-1 melalui real teaching ke peserta didik. Fase In-2 merupakan penutup dari rangkaian pelatihan yang bertujuan sebagai sarana refleksi dan berbagi praktik baik.

Respon peserta menunjukkan bahwa pelatihan ini memberikan dampak nyata di lapangan. Salah satu peserta, Ihwan Riskya Putra dari SDN Sidotopo I Surabaya, mengungkapkan antusiasmenya terhadap pelatihan ini. “Kami jadi lebih paham arah kebijakan pembelajaran koding dan KA serta mendapat bimbingan strategi dan model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di kelas,” ujarnya. Ihwan juga menambahkan bahwa pelatihan ini mampu meningkatkan kompetensi profesional guru dan memperluas wawasan dalam pengembangan perangkat ajar berbasis masalah dan proyek. “Fasilitas yang disediakan sangat memadai dan pelatihan berjalan lancar. Semoga ke depan PENS tetap menjadi pendamping kami,” tutupnya. (thm)